Thursday, October 9, 2008

Hati-hati, keripik gadung bisa bikin keracunan!!!

Tahu gadung kan? Bukan…bukan gadungan, tapi gadung, semacam umbi2an gitu deh, gat au ada bahasa indo nya apa enggak. Biasanya umbi ini sering dibikin keripik gitu, rasanya emang gurih dan enak, kalo pinter ngolahnya. Tapi kalo enggak…wah bahaya, bisa bikin keracunan karena ada unsure dalam gadung yang emang bisa bikin keracunan. Seperti yang terjadi di kantorku kemarin. Salah seorang temen bawa oleh2 keripik gadung dari Bogor (habis mudik dia..). Dimakan rame-rame dong, terutama para cowok, coz kebetulan di ruangan di mas yang bawa gadung itu memang cowo semua. Gak lama kemudian, salah satu temen ada yang mengeluh pusing dan mual2 gitu, awalnya seh pada ga ngira kalo itu keracunan, kirain masuk angin biasa. Tapi lama-lama yang mengalami kondisi teller seperti itu jadi bertambah, dan baru tahulah kita mereka pada keracunan gadung. Wah..suasana lumayan panic, bahkan salah satu temen yang ga kuat buru2 pulang. Anehnya, ada dua temen yang menurut pengakuannya lumayan banyak makan gadung tapi ga kenapa2, kok bisa ya… Entah dianya yang kuat ato pas gadung yang dimakan kebetulan ga beracun…gat au deh. Tapi sukurlah situasi segera terkendali segera seteleah para korban (halah bahasanya..) dikasi minum air kelapa ijo…. Dari panik, akhirnya pada ketawa-ketawa gitu kalo inget kejadian siang itu…oalahhhh…

Selama ini aku juga sering dan suka lho makan keripik gadung (di rumah sekarang juga maseh ada), tapi alhamdulillah ga pernah ngalami yang namanya keracunan gitu. Tadinya aku ngira kalo nyokap/bokap bilang ke aku “ Awas lho mendem gadung” kirain cuma joke aja, namun ternyata gadung emang bener2 bisa bikin mendem (klenger, mabok hehehe)

Tapi zat apa yang bikin gadung kadang beracun sebenarnya aku juga gat au persis, ada yang bisa bantu?

apdet...

nemu artikel ni soal gadung (dari artikelnya mas budi sutomo di budiboga.blogspot.com

Banyak sekali varietas uwi, salah satunya adalah uwi gadung (Dioscorea hispida), atau yang lebih popular dengan sebutan gadung.Meskipun beracun, umbi ini potensial sebagai bahan baku keripik gadung yang gurih dan lezat.
Tanaman gadung biasanya tumbu liar atau sebagai tanaman tumpang sari yang kurang dirawat. Beberapa petani menanam gadung sebagai tanaman sampingan. Padahal jika dibudidayakan, tanaman ini dapat menghasilkan umbi yang besar dan bisa dimanfaatkan menjadi beragam makanan. Tanaman gadung bisa dipanen setelah usia 6-12 bulan. Masa panen sebaiknya dilakukan ketika bulan kemarau saat tanaman mulai mati. Saat inilah umbi gadung memiliki kandungan pati yang tinggi. Setiap tanaman bisa menghasilkan 6-12 kg gadung dengan berat satu umbi bisa mencapai 5 kg.

Gadung merupakan jenis umbi yang mengandung racun dioscorine yang tinggi dan berakibat fatal jika dimakan tanpa proses pengolahan khusus terlebih dahulu. Namun dengan perlakuan khusus, umbi beracun ini bisa diolah menjadi bahan baku keripik yang lezat. Caranya umbi yang tua dikupas kulitnya (kupas tebal). Ubi kemudian di potong tipis-tipis, kemudian dicampur abu dapur hingga seluruh permukaan terselimuti abu (abu berfungsi sebagai penetral racun). Remas-remas potongan
gadung yang dilapisi abu. Jemur hingga kering. Rendam di dalam air mengalir selama 2-3 hari. Cara lain bisa direndam dalam air tidak mengalir namun harus diganti setiap 6 jam sekali selama 3 hari. Cuci bersih. Jemur hingga kering. Proses selanjutnya tinggal menggoreng hingga jadi keripik gadung. Proses menghilangkan racun bisa dilakukan dengan memeram dengan campuran garam. Caranya dengan meletakan garam, potongan gadung, garam dan potongan gadung, begitu seterusnya hingga ember penuh. Preram selama satu minggu. Cuci bersih, jemur hingga kering.
Gadung kering juga bisa diolah menjadi tepung, caranya dengan menggiling potongan gadung kering kemudian diayak. Tepung gadung bisa diolah menjadi keripik gadung dengan campuran tepung terigu/kanji, air, bumbu bawang merah, bawang putih, ketumbar dan garam. Keripik jenis ini rasanya lebih gurih.

Gadung

Umbi gadung

Keripik gadung

Sayang gadung kurang dibudidayakan, padahal dari nilai gizi, kadungan kabrohidrat dan protein lumayan tinggi. Setiap 100 g gadung mengandung energi 102 kal, protein 2.0 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 23.3 g, kalsium 20 mg, fosfor 50 mg dan besi 0.6 mg. Teks & Foto: Budi Sutomo

3 comments:

Keluarga Prayitno said...

bagus artikelnya...bahasanya juga cair banget mudah dimengerti... salam kenal ya dik sari...

Jagungmanis said...

halo Sari...
he wingi pas poso asistene tanteku jg mendhem gadhung. gr2 mæm kripik.hehe
btw,omahku ng banyumanik..adoh too kr omahmu..hiks..

Toko Online Ramuan Madura said...

wah enaknya...